Jumat, 03 Juni 2011

PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA

PENDAHULUAN
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya suatu percobaan atau penelitian tertentu. Ruang dimaksud dapat berupa lantai gedung yang dibatasi oleh dinding/ tembok/ kaca dan atap atau dapat juga alam terbuka, misalnya : Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Kimia, merupakan contoh laboratorium yang berada di dalam suatu ruang khusus. Sedangkan jenis laboratorium yang berada di alam terbuka, seperti : Kebun Botani, Cagar Biosfer, Swaka Marga Satwa, Kebun Raya, Taman Nasional dan lain-lain.

Laboratorium secara awam lebih sering difahami dalam pengertian yang sempit, yaitu hanya berupa suatu ruangan pengap yang di dalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum yang berbahaya, dengan harus selalu menaati prosedur baku dan tata cara khusus/ tertentu untuk dapat melakukan suatu kegiatan/ aktifitas di dalam ruang laboratorium tersebut dengan aman.

Walaupun demikian, secara awam pula masyarakat luas bersepakat bahwa pada konteks pembelajaran sains, keberadaan laboratorium menjadi sangat penting dan harus ada, karena laboratorium tersebut dapat digolongkan menjadi salah suatu hal sangat pokok dalam menunjang keberhasilan dan peningkatan kualitas proses belajar mengajar (transfer ilmu pengetahuan oleh pendidik kepada para peserta didik).

Sedangkan jika memahami pengertian laboratorium dalam konteks pemahaman perguruan tinggi dalam bidang sains, maka kita harus melihatnya lebih umum dan meluas, tidak lagi sebatas pengertian apakah laboratorium itu hanya difahami sebagai suatu ruang khusus untuk melakukan kegiatan praktikum, atau merupakan alam terbuka untuk dapat dijadikan suatu objek penelitian, karena sesungguhnya kedua pengertian tersebut menurut Penulis adalah sama-sama benar dan merupakan pengetahuan dasar yang sudah wajib diketahui oleh para mahasiswa/ mahasiswi civitas akademika perguruan tinggi tingkat awal.

Sehingga mau tidak mau pengertian laboratorium pada dunia perguruan tinggi harus difahami menjadi pemaknaan yang lebih universal, setidaknya harus di fahamkan kedalam tiga fungsi utamanya, yaitu : menjalankan fungi pendidikan, fungsi penelitian dan fungsi pengabdian bagi masyarakat (tri dharma perguruan tinggi).
Pengertian Laboratorium
Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995:7) Departemen Pendidikan Nasinal Republik Indonesia, “Laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan”. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka. Dalam pengertian yang terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.

Desain Laboratorium
Bagaimanakah bentuk laboratorum yang ideal? Berapa besarkah ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita dijawab, karena sebuah laboratium dibangun untuk tujuan dan misi tertentu. Artinya sebelum laboratoium itu dibangun tentu harus tahu dulu untuk keperluan apa dan untuk siapa dipakai laboratorium tersebut. Misalnya laboratorium yang akan digunakan untuk pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah tentunya akan memiliki bentuk yang berbeda dengan laboratorium untuk penelitian lembaga riset nasional.
Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan 40 praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk setiap mahasiswa.

Peralatan Dan Tata Letak Laboratorium

Peralatan laboratorium antara lain :
a.Perabot yaitu meja, kursi, lemari, rak;
b.Alat peraga pendidikan yaitu : instrumen, bagan, model bahan kimia,slide dll;
c.Perkakas yaitu obeng, tang, kikir, gergaji;
d.Kotak P3K beserta isinya;
e.Alat pemadam kebakaran;
f.Alat pembersih;
g.Kumpulan buku yaitu katalog, buku petunjuk dll.

Tata Letak Laboratorium
a.Lokasi dan ukuran.
Syarat umum lokasi :
1.Tidak terletak di arah angin, yaitu untuk menghindari polusi terhadap kamar lain;
2.Mempunyai jarak cukup jauh terhadap sumber air, untuk menghidari pencemaran air;
3.Mempunyai saluran pembuangan tersendiri untuk menghindari pencemaran penduduk;
4.Mempunyai jarak cukup jauh terhadap bangunan lain untuk memberikan ventilasi yang cukup dan penerangan alami yang optimum
5.Terletak pada bagian yang mudah dikontrol.
b.Luas Ukuran Laboratorium
Untuk 40 orang siswa ukuran laboratorium yang baik : lebar 8-9 meter2 dan panjang 11-12 meter2 atau untuk setiap siswa digunakan lebih kurang 2,5 meter.

Mengelola Laboratorium Sains
Secara garis besar pengelolaan laboratorium dapat dibagi atas :
1.Memelihara kelancaran pengunaan laboratorium
a.Membuat jadwal yang jelas penggunaan laoboratorium;
b.Harus ada tata tertib laboratorium yang harus dilaksanakan secara tegas. yang isinya adalah merupakan larangan, suruhan, dan petunjuk;
c.Contoh pengelolaan Laboratorium di Sekolah :
Untuk siswa :
• Siswa tidak boleh masuk laboratorium tanpa seijin guru;
• Alat/ bahan laboratorium tidak boleh dibawa ke luar tanpa seijin guru/ petugas;
• Jika ada alat rusak/ pecah hendaknya segera diberitahukan kepada guru/ petugas;
• Jika dalam melakukan pekerjaan (percobaan) tidak mengerti/ ragu-ragu segera bertanya kepada guru/ pembimbing.
Untuk Guru :
Pakailah jas laboratorium selama berada di ruang laboratorium;
Setelah selesai praktikum alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan bersih dan kering;
Jika siswa sedang bekerja di dalam ruang laboratorium harus ada dalam pengawasan guru/ pembimbing;
Laboratorium harus dijaga kebersihannya dan kerapihannya. Alat-alat yang telah selesai dipakai harus segera dikembalikan ketempat semula dengan rapih dan teratur;
Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan suatu percobaan oleh siswa, hendaknya disediakan sebelum percobaan dimulai dan siap digunakan jika percobaan akan dimulai;
Guru harus dapat menguasai, memastikan dan menjamin penuh disiplin para siswanya yang ada di dalam ruang laboratorium;
Harus selalu dalam keadaan siap pakai semua perlengkapan penanggulangan kecelakaan. Seperti alat pemadam api, kotak P3K dan setiap pemakai laboratorium tahu benar penggunaannya.
2. Menyediakan Alat-alat/ Bahan-bahan yang diperlukan di Laboratorium
Penyediaan alat/ bahan untuk siswa ada dua macam, yaitu yang diambil langsung oleh siswa dari ruang terbuka/ laci dan yang harus diminta dari petugas laboratorium.
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Kecelakaan yang sering terjadi dilaboratorium antara lain :
a.Luka oleh benda tajam, pecahan kaca dan kena bakar;
b.Terkena/ percikan oleh cairan zat kimia (karosif/ asam/ basa pekat);
c.Tertelan zat-zat beracun;
d.Gigitan hewan peliharaan/ objek praktikum;
e.Pingsan disebabkan bau gas yang memusingkan dan pengap;
f.Terkena kejutan listrik;
g.Kebakaran yang disebabkan letusan yang terjadi dari hasil percobaan.
Untuk bentuk kecelakaan di atas maka perlu diambil tindakan pertolongan pertama secara cepat dan tepat, pada waktu memberi pertolongan pada sipenderita dapat dilakukan tindakan-tindakan berikut, yaitu :
a.Usahakan Jangan Panik, Baik sipenderita maupun para penolong;
b.Membawa sipenderita ke tempat yang sejuk, bersih, kering, baik dan tenang;
c.Bila pendarahan terjadi pada sipenderita usahakanlah darah yang keluar itu dihentikan dengan jalan mengangkat bagian tubuh yang luka, sehingga yang luka itu berada di atas jantung/ lakukan tekanan pada objek yang luka untuk menghentikan/ memperlambat keluarnya darah dan segera bersihkan kemudian perban, diteruskan ke Poliklinik/ Pusat Kesehatan terdekat;
d.Usahakan sipenderita terbaring seleluasa mungkin, pakaian dilonggarkan;
e.Jangan memberi makanan/ minuman apapun pada penderita yang sedang pingsan/ kecuali ada petunjuk dari dokter;
f.Segeralah minta pertolongan dokter/ tenaga kesehatan terdekat serta segera bawa ke Rumah sakit/ fasilitas kesehatan;
g.Dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar